NRT, Tanjung Selor : Seorang Warga Negara Asing ( WNA ) asal China yang bekerja di KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi Palas Timur, Bulungan Kalimantan Utara. Menjadi korban pengeroyokan dilakukan oleh empat orang yang juga WNA.
Rudiana SH, selaku kuasa hukum korban Kejadian ini telah dilaporkan ke Polresta Bulungan, pada Sabtu (10/08/2024).
Kejadian Bermula dari masalah utang piutang. Saat itu, korban menagih utang perusahaan kepada pihak pelaku. Pelaku diketahui merupakan karyawan PT Yi Dai Yi Lu, perusahaan konstruksi yang sedang mengerjakan pembangunan salah satu gedung pabrik di areal KIPI.
“Saat ditagih lewat telepon, satu dari pelaku ini berjanji akan datang membayar. Kemudian mereka ketemu di kantor perusahaan tempat korban bekerja PT. IHJ. Tapi saat datang, ternyata pelaku tidak sendiri. Dia membawa 3 orang temannya,” kata kuasa hukum Korban.
Sesuai keterangan korban juga, lanjut Rudiana, tanpa ada dialog apa-apa, pelaku bersama temannya langsung memukuli korban,”Bahkan korban sempat mau diikat, tapi bisa lepas. Dia dipukuli di depan kantor,” kata rekan korban yang turut mendampingi saat diperiksa di Mapolresta Bulungan, Sabtu (10/08/2024) malam.
Setelah memukuli korban, para pelaku langsung kabur. Korban pun langsung melapor ke pihak kepolisian di Polsek Tanjung Palas Timur. Polisi telah mengamankan keempat pelaku di tempat kontrakannya di daerah Mangkupadi.
“Sampai hari ini, masih dalam pemeriksaan. Besok lanjut lagi. Pelaku juga sudah diamankan” kata Rudiana lagi.
Perusahaan itu (PT Yi Dai Yi Lu) memang banyak bermasalah. Bahkan di sana sampai miliaran rupiah utangnya,” ungkap salah satu karyawan PT Karang Wangkal Perkasa kepada wartawan.
Untuk membantu proses pemeriksaan, karena korban dan pelaku semua merupakan WNA dan tidak bisa berbahasa Indonesia, maka menggunakan bantuan penerjemah bahasa Mandarin. Informasi lain menyebutkan, jika para pelaku ini sering bermasalah dengan utang piutang.
Tak hanya di Kaltara ( KIPI ), pelaku juga bermasalah soal utang di wilayah pekerjaan sebelumnya di daerah Sulawesi.
“Besok rencananya beberapa perusahaan yang memiliki piutang dengan mereka akan datang, sekaligus melapor,” pungkasnya. (Nrt20)
Discussion about this post