NRT, Tarakan : DPD Golkar telah memasuki penjajakan untuk mempertimbangkan nama pendaftar yang diusung. Kendati demikian, pada Senin (6/5/2024) malam DPD 2 Golkar Tarakan melangsungkan pertemuan untuk menetapkan kader yang bakal direkomendasikan ke DPP. Dari hasil penetapan tersebut, H Anas Nurdin ditetapkan sebagai kader yang direkomendasikan ke DPW dan DPP Golkar. Selain kader, Golkar Tarakan juga akan membawa nama-nama Figur yang telah mengembalikan berkas ke DPW dan DPP Golkar.
Sekertaris DPD 2 Golkar Tarakan, Asrin Saleh mengatakan, pihaknya sudah membahas pemantapan calon atau figur kader yang akan diusung. Berdasarkan hasil rapat, seperti sejak awal pihaknya menekankan akan memprioritaskan kader untuk diusung, sehingga pada malam kemarin mengkerucut pada salah satu nama, yaitu Bapak Haji Anas Nurdin sebagai figur tunggal dari kader yang ditetapkan untuk direkomendasikan ke DPW Kaltara dan akan ditindaklanjuti ke DPP.
“Sebelum ditetapkan tentunya kami sudah melakukan komunikasi internal kepada DPW dan DPP bahwa DPD 2 akan merekomendasikan kader sendiri. Meskipun endingnya ujungnya juga kami menunggu keputusan DPP, tapi pada prinsipnya kami dari DPD 2 Kota Tarakan sudah mengusulkan nama,”ujarnya.
Asrin menegaskan hal ini tidak menutup hak figur non kader untuk diusung. pihaknya berharap besar jika rekomendasi kader DPD Golkar Tarakan, dapat diaminkan DPP sehingga dapat mengusung kadernya sendiri maju dalam kontestasi Pilwali 2024.
“Jadi, dari 4 yang sudah mendapatkan Sprin (Surat Perintah) hanya H Anas lah yang siap maju. Untuk 3 nama lainnya, Siti Laela, Sofyan Udin Hianggio, dan Andi Muslim. Ketiga nama ini dinyatakan belum siap karena faktor masing-masing,” tegasnya.
“Tapi bukan berarti figur non kader tidak memungkinkan diusung, tapi kami dari DPD akan meyakinkan DPP bahwa kader kita harus nomor 1 dan keputusan kami bulat menginginkan H Anas menjadi Cawali. Bahwa kemudian keputusan di DPP ada pertimbangan lainnya kami serahkan ke DPP. Yang jelas kami dari DPD 2 Tarakan menginginkan H.Anas mendapatkan rekomendasi dari pusat,”tambahnya.
Ia memastikan, proses penjajakan masih berjalan sesuai mekanisme yang berlaku. Sehingga kata dia, DPD Tarakan hanya mengusung, dan selanjutnya akan ditentukan DPP melalui prosesnya.
“Ini sama sekali tidak mengurangi peluang figur lain yang sudah melakukan pendaftaran. Kami hanya mengusung tapi mekanismenya tetap berjalan. DPD jelas akan mengusung kader sendiri, ke DPW dan DPD sebagai royaltas kami kepada kader. Tapi tetap, jika kader lain dianggap memiliki potensi lebih besar, kami di DPD bisa apa,”katanya.
“Jadi jangan khawatir, kami mengusung Haji Anas, bukan berarti hal ini membuat mekanisme tidak berjalan. Tetap berjalan, dan semua figur memiliki peluang yang sama,”tuntasnya. (Nrt20)
Discussion about this post