NRT, Tarakan : Isu dualisme dalam tubuh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tarakan menjadi sorotan dalam dinamika kepemudaan di kota ini. Ketua DPD KNPI Tarakan, Adry Setiawan, menanggapi isu tersebut dengan tegas, menegaskan bahwa organisasinya tetap solid dan terkoordinasi dengan baik, serta menolak tudingan adanya perpecahan di internal KNPI.
Dalam pernyataannya kepada awak media, Adry memaparkan bahwa isu dualisme yang mencuat belakangan ini tidaklah tepat. Menurutnya, KNPI Tarakan di bawah kepemimpinannya memiliki jalur koordinasi yang jelas dan berbeda dengan kelompok lain yang baru saja menggelar musyawarah daerah (musda).
Adry menjelaskan bahwa kelompoknya masih mendapatkan dukungan kuat dari 35 organisasi kepemudaan (OKP) di Tarakan. Soliditas ini, katanya, menjadi modal utama untuk menjalankan roda organisasi secara efektif.
“Kawan-kawan kelompok pendukung saya, 35 OKP, masih solid hingga saat ini. Kami terus menjaga kekompakan demi kemajuan KNPI dan Tarakan,” tambahnya.
Tak hanya itu, Adry juga mengungkapkan bahwa pihaknya terus menjalin komunikasi intensif dengan para mantan ketua KNPI Kota Tarakan. Menurutnya, nasihat dan pengalaman dari para senior ini menjadi panduan berharga dalam mengelola organisasi.
“Kami berkonsultasi dengan mantan-mantan ketua KNPI Tarakan, dan mereka memberikan masukan yang baik untuk kami dalam menjalankan organisasi ini,” ungkapnya.
Adry mengaku telah memprediksi potensi ketegangan pasca-musda sebelumnya. Ia menyatakan bahwa ada sebagian pihak yang merasa tidak puas dengan hasil musda yang telah digelar, sehingga memutuskan untuk mengadakan musda tandingan. Meski demikian, ia menghormati langkah tersebut sebagai bagian dari hak setiap kelompok pemuda.
“Hal ini sudah saya prediksi sebelumnya, bahwa ada beberapa orang yang tidak puas dengan hasil musda dan akan membuat musda lagi. Bagaimanapun, itu hak kawan-kawan pemuda yang lain,” katanya dengan nada bijaksana.
Namun, Adry menegaskan bahwa dirinya dan pengurus KNPI Tarakan tidak ingin terjebak dalam polemik. Sebaliknya, mereka memilih fokus pada agenda-agenda produktif yang dapat mendukung pembangunan Kota Tarakan.
“Hari ini, saya dan seluruh pengurus fokus menjalankan kegiatan-kegiatan organisasi yang menunjang peningkatan pembangunan kota yang sama-sama kita cintai,” tegasnya.
Di tengah dinamika yang ada, Adry mengajak seluruh pemuda, organisasi kepemudaan, hingga pendukungnya di Tarakan untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban kota. Ia menyerukan persatuan demi mewujudkan visi pembangunan Tarakan yang mandiri secara ekonomi dan berkelanjutan.
“Mari kita jaga keamanan dan ketertiban kota yang kita cintai ini. Mari kita bantu kota ini tumbuh secara ekonomi mandiri dengan pembangunan berkelanjutan,” ajaknya.
Lebih lanjut, Adry menegaskan bahwa pemuda Tarakan memiliki tanggung jawab besar dalam menentukan arah masa depan kota. Ia mengingatkan bahwa kesuksesan Tarakan menuju visi Indonesia Emas 2045 tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada kontribusi aktif generasi muda.
“Sesungguhnya kita semua, khususnya pemuda Kota Tarakan, bertanggung jawab atas keberhasilan dan kesuksesan kota kita menuju Indonesia Emas,” ujarnya dengan penuh semangat.
Dinamika dalam tubuh KNPI Tarakan mencerminkan kompleksitas yang kerap terjadi dalam organisasi kepemudaan di berbagai daerah. Sebagai organisasi yang menaungi berbagai OKP, KNPI sering kali menjadi wadah bagi berbagai aspirasi dan kepentingan pemuda.
Namun, perbedaan pandangan atau kepentingan ini kadang memicu ketegangan, seperti isu dualisme yang kini mencuat.
Meski begitu, pernyataan Adry menunjukkan upaya untuk meredam konflik dan mengarahkan energi pemuda pada hal-hal yang lebih produktif. Fokus pada pembangunan kota, menurut pengamat lokal, bisa menjadi langkah strategis untuk menyatukan berbagai elemen pemuda di Tarakan.
“Pemuda harus menjadi motor penggerak pembangunan, bukan malah terpecah oleh konflik internal,” ujar salah seorang tokoh masyarakat Tarakan yang enggan disebut namanya.
Ke depan, KNPI Tarakan di bawah kepemimpinan Adry Setiawan dihadapkan pada tantangan untuk membuktikan komitmennya dalam menjalankan program-program yang mendukung pembangunan kota. Di sisi lain, menjaga soliditas internal di tengah dinamika politik kepemudaan juga menjadi pekerjaan rumah yang tidak ringan.
Namun, dengan dukungan dari berbagai OKP dan koordinasi dengan para senior, Adry optimistis KNPI Tarakan dapat terus berkontribusi positif.
“Kami ingin pemuda Tarakan menjadi garda terdepan dalam membangun kota ini, bukan hanya sebagai penutup, tetapi sebagai pelaku utama pembangunan,” tutupnya.
Dinamika ini menjadi cerminan bahwa semangat kepemudaan di Tarakan masih tetap menyala. Dengan langkah yang tepat, pemuda Tarakan memiliki peluang besar untuk membawa kota ini menuju masa depan yang lebih gemilang. (*)
Discussion about this post