NRT, Tarakan : Isu dualisme kepemimpinan di tubuh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kembali mengemuka. Namun, Ketua Terpilih DPD KNPI Kota Tarakan, Alif Putra Pratama, dengan tegas menepis kabar tersebut usai dilantik bersama jajaran pengurus pada Minggu malam (11/5).
Dalam sambutannya, Alif menegaskan bahwa KNPI yang dipimpinnya berada di bawah naungan DPP KNPI pimpinan Ryano Panjaitan, yang memiliki legalitas resmi dari Kemenkumham.
“KNPI yang sah hanya satu, yaitu di bawah Ryano Panjaitan dengan SK Kemenkumham. Isu dualisme akan selesai di Kongres Oktober nanti, saat semua melebur dalam satu struktural,” ujar Alif di hadapan awak media di Tarakan, Kalimantan Utara.
Menurutnya, legalitas menjadi pembeda utama antara KNPI yang resmi dengan pihak lain yang mengklaim serupa.
“Organisasi tanpa badan hukum hanyalah selevel yayasan atau komunitas. Kami di sini bicara soal legitimasi,” tegas Alif, seraya menyinggung pentingnya keabsahan organisasi sebagai wadah aspirasi pemuda.
Di sisi lain, Alif yang baru saja dilantik ini tak hanya fokus meredam isu dualisme. Ia membawa visi besar menjadikan KNPI Tarakan sebagai ruang dinamis bagi pemuda, bukan sekadar tempat singgah.
“KNPI harus jadi wadah gagasan, tempat pemuda berpikir kritis, dan berkontribusi nyata untuk pemerintahan, dari Tarakan hingga nasional,” katanya.
Modal besar dimiliki KNPI Tarakan dengan adanya utusan Kalimantan Utara di Senayan. Alif berjanji memastikan aspirasi pemuda tersalur hingga ke tingkat pusat.
“Kami terbuka untuk semua elemen pemuda, tanpa pandang latar belakang,” imbuhnya.
Tak berhenti di ranah politik, Alif juga mengusung jargon “Aktivis Preneur” untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif.
Dalam waktu singkat, ia telah menggandeng kreator konten lokal seperti Deswin, Daeng Rukka, Imran, dan Bang Gor.
“Ini kolaborasi pemuda ideologis, kritis, dan kreatif yang relevan dengan zaman,” ungkapnya.
Dengan langkah ini, Alif ingin KNPI Tarakan tak hanya bicara soal pemerintahan, tetapi juga menjadi motor penggerak menuju Indonesia Emas 2045. “Kami siap membangun KNPI yang cerdas, empatik, dan berdaya saing,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post