NRT, Tarakan : Menagih Komitmen dan menyuarakan keluhan warga, Empat Rukun Tetangga (RT) bersama kelompok nelayan berencana menggelar aksi demo di PT. PRI pada tanggal 17 Juni 2025 mendatang.
Koordinator Aksi Stenly Waro mengatakan, aksi ini sebagai bentuk menyampaikan aspirasi rakyat, agar jalan di RT 21 segera di aspal. kedua juga masalah lapangan kerja untuk masyarakat lokal ke PRI-nya, bukan subkon-nya.
“Kita lihat pemberdayaan masyarakat sekitar atau putra-putra daerah itu mungkin sangat minim. Ketiga, Masalah limbah juga, yang dampaknya ke nelayan dan petambak. Kita pertanyakan seperti apa tanggungjawab pihak PRI. Tapi, Sebenarnya tuntutannya lebih daripada itu,” ujarnya.
Ia menyebut, sebagai warga RT 21 untuk tuntutan paking utama yakni terkait pengaspalan jalan serta lapangan kerja. Rencana akan ada empat RT yang akan ikut aksi yakni RT 21, RT 18, RT 1 dan RT 2. Aksi yang akan dilakukan rencananya di Tanggal 17 Juni 2025.
“Sebelum aksi kita masih memberikan kesempatan dari pihak perusahaan untuk mediasi ke RT masing-masing. kalau misalnya dari pihak PRI bisa cepat mediasi dengan RT-RT setempat yang terkait, ya syukur alhamdulillah. Kemungkinan bisa batal kalau sudah di mediasi. Perkiraan masa untuk aksi kita prediksi kalau empat RT turun beserta nelayan, kurang lebih ada 500 orang Terkait,” katanya.
Sementara itu, Humas PT PRI Eko Wahyudi Menanggapin surat pemberitahuan rencana aksi empat RT, Kelurahan Juata Permai, pihaknya sudah berdiskusi dengan beberapa RT.
“Ada dua RT yang sempat membuka diri untuk berdiskusi dengan kita. Itu dari RT 18 dan RT 2. Adapun hasil pertemuan kami ada kesepakatan dari dua RT ini, bahwa tidak akan turun di aksi demo,” terangnya.
Menurut Eko aksi demo ini sebenarnya berkaitan dengan penyaluran hewan qurban. Pihaknya tidak mengetahui apa permasalahan antara pengurus RT 21 ini dengan pengurus masjid.
“Jadi manajemen kita, memang tahun ini menyumbangkan hewan kurban itu di RT 18 dan RT 21. Pada saat kami akan menyerahkan ke pihak masjid, ternyata ada sedikit komplainan lah dari pihak pengurus RT. Sehingga Pengurus RT 21 mengeluarkan surat untuk pengalihan penyaluran hewan qurban. Tapi dari kita menanggapinya hewan qurban ini untuk warga, RT 21,” urainya
Lanjut Eko, pada saat pihaknya diminta untuk membalas surat tersebut, dari pihak manajemen juga tidak terlalu menanggapinya.
“Jadi hewan qurban tersebut tetap kita salurkan. Sehingga adalah chat Whatsaap dari pengurus RT yang isinya bahwa mereka akan melakukan demo terkait masalah jalan dan lain-lainnya dalam waktu dekat ini, apabila surat pengalihan hewan qurban itu tidak dijawab. Jadi, muncullah surat demo yang ditandatangani oleh empat RT Kelurahan Juata Permai ini,” tambahnya.
Eko mengaku, selama ini selalu membuka diri untuk komunikasi dan koordinasi dengan para RT dan tidak pernah menutup diri.
“Alhamdulillah, kesepakatan dari dua RT yang sudah kita temuin ini, mereka sepakat tidak akan turun di aksi demo. Lucunya lagi, ini diperparah, surat ini disebarkan kemana-mana. Kalau untuk terkait masalah jalan pun, kita sudah tunjuk yang mengerjakannya. Kita kemarin sudah melakukan pengukuran, kita sudah melakukan agregat, serta Letter Of Inten (LOI) sudah terbit, tinggal PO saja. Karena pengerjaan jalan ini bukan uang kecil. Kita bilang dananya tidak kecil, bukan 10 juta atau 20 juta. Estimasi kita sampai Milyaran Rupiah,” akunya.
Menanggapi persoalan tenaga kerja, pihak PRI sudah transparansi. Pada saat operasional ini memang yang dibutuhkan tidak terlalu banyak dibanding pada saat konstruksi kemarin.
“Masyarakat sekitar juga menyadari itu dan kita juga sudah koordinasi semoga kedepannya ini bisa jauh lebih baik lagi. Sudah ada beberapa juga dari warga mereka (RT 21) yang sudah bekerja di dalam (PT. PRI). Kita Ada pegang datanya,” bebernya.
Menanggapi keluhan limbah di perairan yang mengakibatkan beberapa nelayan merasa dirugikan. Dikatakan Eko, setelah berkoordinasi dengan teman-teman kelompok nelayan di RT 18 mengeluhkan persoalan jaring tangkap yang berlendir.
“Ya, katanya ada yang berlendir dan lain-lain. Tapi kita bilang daripada pakai katanya-katanya, lebih baik di video dan kirim ke kami buktinya. Pasti kita klarifikasi. Alhamdulillah sambutan warga RT 18 sangat baik dan hangat. Tidak ada seperti yang diberitakan, tidak ada orang mau ngamuk-ngamuk,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post