NRT, Tarakan : Ditpolairud Polda Kaltara melakukan pemusnahan narkotika jenis sabu dengan berat 6 kilogram pada Selasa, 15 Oktober 2024. Pemusnahan barang haram tersebut dilakukan dengan cara dilarutkan ke dalam air dan diberikan cairan pemutih.
Diberitakan sebelumnya, petugas menyergap WN di Sungai Bandara Juwata Tarakan pada 5 September 2024. Adapun peran dari WN sendiri merupakan kurir sabu atas perintah seseorang berinisial B yang kini ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Malaysia.
Dari kasus ini, polisi menerbitkan dua DPO yakni pemilik sabu dan juga seseorang yang mengantarkan WN untuk menjemput sabu di Malaysia berinisial A.
Dirpolairud Polda Kaltara, Kombes Pol Bambang Wiriawan menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pengembangan untuk memburu DPO. Polisi juga telah berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) untuk mengejar DPO B.
Sementara untuk DPO B, polisi dihadapkan kendala lantaran diduga A sudah melarikan diri.
“Si A ini sudah kita cari, tapi tidak ada. Termasuk speedboatnya yang dipakai mengantar WN juga tidak ada,” jelasnya, (15/10/2024).
Berdasarkan hasil penyelidikan, A melakukan komunikasi langsung kepada B. Begitu juga dengan WN yang langsung berkomunikasi dengan B untuk mengambil sabu.
“Jadi yang memerintahkan orang Malaysia, yang memberi upah juga orang Malaysia. Kalau si A ini yang memfasilitasi WN, dia yang antar jemput WN untuk mengambil sabu ke Tawau,” tambah Bambang.
Polisi juga mendalami hubungan antara WN dengan B. Lantaran WN bukanlah warga Tarakan, melainkan dari Bau-bau. Pun dengan sabu yang dibawanya hanya transit di wilayah Tarakan untuk nantinya dibawa ke Bau-bau.
Diketahui, aksi WN ini merupakan kedua kalinya dengan pola pengiriman sabu yang sama.
“Desember 2023 lalu itu lolos, dan si A juga yang antar WN. WN dan A ini saling kenal dari DPO asal Malaysia si B itu. Si B yang mengatur semuanya mulai dari perjalanan dari Bau-bau ke Tarakan lalu dijemput A, disediakan juga hotel sama si A lalu A yang antar ke Tawau,” bebernya.
Rencananya, usai menjemput sabu dan tiba kembali di Tarakan, WN akan langsung berangkat ke Bau-bau keesokan harinya menggunakan kapal Pelni.
Perwira melati tiga itu menyebut, untuk mencari keberadaan A, ia sudah menempatkan anggotanya di wilayah Nunukan. Diyakininya, bahwa A saat ini sudah kabur dari Tarakan.
“Karena speednya sudah tidak ada di Tarakan, harapan kami siapa tahu dia ini ada di Sebatik atau di wilayah Nunukan lainnya. Berkas perkaranya juga sudah tahap 2. Sidangnya juga nanti pasti di sini karena TKPnya di Sungai Bandara,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post