NRT, Nunukan: Pengusaha laundry di Nunukan mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap krisis air yang menyulitkan operasional usaha mereka.
Siska, salah satu pengusaha laundry, menyatakan kesulitan dalam mendapatkan pasokan air yang memadai, mengakibatkan penundaan dalam layanan kepada pelanggan. Dampak krisis air dan pemadaman listrik telah menjadi beban berat bagi pengusaha laundry. Ia berharap agar pemerintah mengatasi permasalahan ini demi kelancaran usaha mereka.
“Begitulah pak kita beli, kalau tidak beli tidak bisa ngapa-ngapain, namanya krisis air syukur-syukur masih ada yang jual, kadang kita pesan air satu hari belum tentu diantar, kadang kalau diantar ke orang lain kurang kita diantarnya juga cepat. Kalau banyak pesanannya baru besok diantar lagi ya sudah menunggak lagi pakaian (laundry) pokoknya berdampak pada kita pengusaha laundry. Kasihan kita yang pengusaha ini butuh air belum juga lampu kadang suka mati-mati, semalam sudah mati lampu mati air lengkap pula penderitaannya.” katanya.
Siska berharap kepada pemerintah siapapun nanti yang akan mencalonkan diri untuk memperhatikan keluhan masyarakat. (NRT20).
Discussion about this post