NRT, Tarakan : Ahmad Usman yang saat ini masih aktif sebagai anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara membuktikan keseriusannya maju dalam pemilihan walikota dan wakil wakikota Tarakan periode 2024-2029.
Didampingi beberapa kader PKB serta relawan Sahabat Muda Aman (Saman), Ahmad Usman menyambangi sekretariat PAN guna mengembalikan formulir pendaftaran penjaringan bakal calon kepala daerah, Selasa (30/4/2024) malam.
“Terima kasih kepada teman-teman PAN sudah menyambut dengan luar biasa. Juga selalu update memberikan informasi dari tahapan ke tahapan,” kata Aman dalam sambutannya.
Anggota DPRD Tarakan periode 2014-2019 ini mengatakan, keseriusannya bertarung pada pilkada berangkat dari dorongan para pemuda yang membutuhkan sosok pemimpin dari kalangan yang sama.
Disebutkan, sebagaimana anak muda yang berdasarkan data demografi komposisi penduduk usia produktif di atas 60 persen. Sehingga para pemuda ini merasakan kegalauan karena tidak bisa memengaruhi kebijakan di daerah.
“Berangkat dari persoalan tersebut, para sahabat menginisiasi baik dari struktural partai maupun relawan, mendorong untuk ambil formulir dimulai dari PAN. Tentu alasannya juga ada, kenapa dimulai. Kami melihat semangat anak muda kemudian selalu digaungkan setiap 5 tahun sekali pada perhelatan pemilu,” ujarnya.
“Pemuda hanya jadi narasi, menjadi objek politik. Hari ini teman-teman pemuda sadar, kita jangan sepanjang waktu menjadi komoditas. Kita hari ini harus cari medianya, mengaktualisasikan kepemudaan. Mereka melihat untuk masuk ke ruang kebijakan kita harus lihat jalannya,” tambahnya.
Aman menjelaskan, saat ini kader-kader PKB isi oleh pemuda-pemuda potensial dan sudah dibuktikan pada pemilu lalu. Meski hanya memiliki 3 kursi, namun jumlah pemilih PKB tidak dapat dikesampingkan.
“Hari ini PKB merupakan garansi dan sudah terbukti. Perjuangan ini tidak hanya di awal 2024, namun perjuangan kepemudaan sudah kami kawal di pemilu sebelumnya,” jelasnya.
Anggota DPRD Kaltara ini menuturkan, pada pemilu 2019, ia menjadi ketua partai termuda saat itu. Kemudian membuat formulasi caleg, bagaimana caranya anak muda diberikan ruang berkontestasi dalam pileg.
“Alhamdulillah, empat anggota DPRD Tarakan terpilih adalah muda. Ketua DPRD dilantik pada 2019 yang muda juga. Saya kira itu jejak history yang kemudian teman-teman catat bahwa Ahmad Usman bagian pemuda, bagian pas memperjuangkan pemuda. Tentu setigma bahwa anak muda tidak bisa, harus dihilangkan,” bebernya.
Ia juga melihat pergerakan anak muda di PKB memimpin hampir di setiap dapil saat pileg. Ini membuktikan bahwa ada kepercayaan dan harapan yang begitu tinggi dari masyarakat kepada pemuda untuk masuk ke dalam ruang kebijakan.
Setelah pileg usai, pemuda tidak berhenti disitu saja. Sebab, lanjut Aman, legislatif punya fungsi dan kewenangan yang terbatas. “Perjuangan ini tidak tuntas. Anak muda harus berpikir bagaimana kepemimpinan dan estafet,” ungkapnya.
“Berangkat dari semangat itu, saya memuruskan beban moril ini harus saya jawab dan saya siap ikut kontestasi. Ketika ditanya kenapa PAN? Karena PAN kurang lebih sama dengan PKB. PAN dan PKB lahir dari organisasi besar, perserikatan keumatan, barisan pemuda, dan badan otonom. Maka kami melihat meskipun satu kursi tapi ada ribuan orang dibelakangnya,” kata Aman.
“Kami berharap PAN bersama kita berjuang untuk masuk mewarnai kebijakan yang ada di kota kita sendiri. Saya dari kecil berproses di Tarakan, mulai dari SD di utama satu, kemudia SMPN 1 dan lanjut SMAN 2 Tarakan. Hingga akhirnya ke Universitas Muhammadyah Malang. Tentu korelasi pergerakan dan semangat ini harus dieratkan,” pungkasnya. (Nrt20)
Discussion about this post