NRT, Tarakan : QRIS (Quick Response Code Indonesian Sttandard) makin diminati dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas khususnya di Kalimantan Utara. Per bulan Mei 2025, Pengguna QRIS meningkat 124.543.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dalam hal ini berupaya terus memperkenalkan sistem pembayaran yang praktis dan aman ini. Dan terbukti membuahkan hasil.
Tercatat per Mei 2025, ada pertumbuhan 3.106 pengguna baru QRIS di Kaltara. Sehingga total menjadi 124.543 pengguna.
“Jumlah pengguna QRIS di Provinsi Kalimantan Utara per Mei 2025 tercatat sebanyak 124.543 pengguna QRIS, meningkat sebanyak 3.106 pengguna baru jika dibandingkan 31 Desember 2024 (121.437 pengguna),” keterangan KPwBI Provinsi Kaltara melalui rilis tertulisnya, Kamis (17/7/2025).
QRIS merupakan alat pembayaran digital yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).
Tujuannya adalah untuk mempermudah transaksi pembayaran menggunakan kode QR, baik bagi konsumen maupun pedagang, serta mendukung inklusi ekonomi dan keuangan digital di Indonesia. Dalam hal ini pengguna QRIS masih di dominasi oleh UMKM.
Sementara itu, sepanjang Juni 2025, pelaksanaan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) melalui layanan BI-Fast, Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) telah berlangsung dengan efisien, aman, andal dan lancar di wilayah Kaltara.
Nilai transaksi BI-Fast pada Juni 2025 tercatat sebesar Rp2,98 triliun, lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp1,88 triliun. Volume transaksi BI-Fast tercatat sebanyak 1,43 juta transaksi tumbuh dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 735 juta transaksi.
Adapun nilai transaksi BI-RTGS pada Juni 2025 tercatat sebesar Rp783,13 miliar atau terkontraksi sebesar -27,59% (yoy). Volume transaksi RTGS tercatat sebanyak 523 transaksi atau terkontraksi sebesar -10,60% yoy.
Nilai transaksi transfer dana melalui SKNBI pada Juni 2025 tercatat sebesar Rp318,02 miliar atau terkontraksi sebesar -4,35% (yoy). Volume transaksi SKNBI tercatat sebanyak 6.280 transaksi atau terkontraksi -8,85% (yoy). (*)
Discussion about this post