NRT, Jakarta : Debat calon bupati dan wakil bupati Tana Tidung yang disiarkan langsung oleh Metro TV, Jumat malam (25/10/2024) menjadi sorotan publik, terutama setelah lawan debat dari Said Agil-Hendrik mendapatkan pertanyaan mengenai infrastruktur di daerah tersebut. Dalam menjawab, mereka mengklaim telah memiliki strategi dan program untuk memastikan semua daerah dapat diakses.
Namun, pernyataan ini tampak tidak sepenuhnya mencerminkan kenyataan di lapangan.
Di Kabupaten Tana Tidung, masih terdapat beberapa desa yang tidak memiliki akses jaringan internet yang memadai. Berdasarkan data dari Dinas Komunikasi dan Informatika, pemerintah daerah telah melakukan survei untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi yang belum terjangkau oleh jaringan telekomunikasi. Misalnya Biqis dan beberapa daerah lainnya.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, pemerintah telah mengusulkan penyediaan akses internet kepada Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI). Sebagai hasilnya, bantuan VSAT (Very Small Aperture Terminal) telah disalurkan ke beberapa titik di Kabupaten Tana Tidung, termasuk SDN 021 Desa Gunawan dan beberapa puskesmas serta kantor desa lainnya. Namun, masih banyak desa yang menunggu bantuan serupa untuk meningkatkan konektivitas mereka.
Ketidakakuratan informasi ini menunjukkan bahwa klaim lawan debat dari Said Agil – Hendrik ini mungkin lebih bersifat retorika daripada fakta.
Kualitas pendidikan kemudian ditanyakan Said Agil – Hendrik tentang bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Tana Tidung, terutama mengingat posisi kepala Dinas Pendidikan yang kosong saat ini. Said Agil menekankan pentingnya kepemimpinan dalam pendidikan, sementara lawan debat mereka berusaha meyakinkan audiens bahwa kualitas pendidikan dapat tetap baik meskipun tidak ada menteri yang menjabat.
Pernyataan ini menimbulkan keraguan, mengingat bahwa keberhasilan pendidikan sangat bergantung pada kepemimpinan yang kuat dan dukungan dari pihak-pihak terkait. Sebagai contoh, hasil pendidikan yang baik biasanya berasal dari stakeholder yang kompeten dan berpengalaman.
Debat perdana menunjukkan bahwa Said Agil-Hendrik lebih memiliki ide untuk meningkatkan infrastruktur dari berbagai sektor di Kabupaten Tana Tidung, karena apa yang disampaikan bukan janji kampanye, tapi rencana aksi yang konkrit.
Kualitas jawaban dari pasangan calon ini akan sangat menentukan kepercayaan publik terhadap kemampuan mereka untuk memimpin daerah menuju kemakmuran yang lebih baik. (*)
Discussion about this post