NRT, Tanjung Selor : Kalimantan Utara (Kaltara) dinilai memiliki potensi kuat untuk menjadi lokasi pembangunan Sekolah Garuda, sebuah inisiatif pendidikan unggulan yang digagas langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri (Wamen) Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek), Prof. Stella Christie, A.B., M.A., Ph.D., usai bertemu dengan Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara, Ingkong Ala, SE., M. Si, di Kantor Gubernur Kaltara pada Jumat (11/07).
“Kami baru saja berdiskusi dengan Wakil Gubernur dan jajaran Pemprov Kaltara. Dari data dan kesiapan yang mereka sampaikan, Kaltara masuk dalam daftar pendek calon lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru,” kata Stella Christie.
Wamen Diktisaintek, Stella Christie menjelaskan pembangunan Sekolah Garuda merupakan bentuk komitmen Presiden Prabowo Subbianto dalam menyediakan pendidikan berasrama berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) bagi generasi muda berprestasi dari seluruh penjuru Indonesia, terutama dari keluarga tidak mampu.
“Ini adalah wujud nyata dari salah satu program prioritas nasional. Kami ingin setiap anak yang memiliki potensi, tak peduli dari daerah mana, bisa mengakses pendidikan kelas dunia tanpa harus keluar dari tanah air,” jelasnya.
“Sekolah ini akan dibangun secara terpusat dengan fasilitas asrama, rumah guru, serta sarana penunjang lainnya yang juga melibatkan masyarakat sekitar,” sambungnya.
Stella menuturkan pembangunan Sekolah Garuda membutuhkan lahan ideal seluas 20 hektare, namun pembangunan fisik menggunakan sekitar 2 hektare. Selebihnya diperuntukkan pengembangan kegiatan siswa dan fasilitas publik.
“Misalnya, sarana olahraga yang kami bangun nantinya juga bisa digunakan oleh masyarakat sekitar,” ujarnya.
Sekolah ini akan menampung sekitar 160 siswa per angkatan, dalam tiga tahun total siswa berasrama bisa mencapai 480 orang. Nantinya para siswa akan dipilih secara ketat dari seluruh Indonesia, termasuk afirmasi khusus bagi putra-putri daerah setempat yang berprestasi.
Wamen Diktisaintek ini mengungkapkan program Sekolah Garuda terdiri dari dua skema, yakni pembangunan sekolah baru dan transformasi sekolah yang sudah ada namun belum optimal.
“Untuk tahun ini, sudah ada 12 sekolah Garuda Transformasi terpilih. Target nasionalnya adalah 20 sekolah transformasi dan 20 sekolah baru,” ucap Stella.
Terkait pembangunan di Kaltara, dirinya menegaskan belum ada keputusan final, namun penilaian akan terus berjalan. Kalau ditetapkan, kemungkinan pembangunan dimulai tahun depan dan dibuka pada tahun ajaran 2027/2028.
“Kami masih memantau berbagai pertimbangan teknis, tetapi Kaltara menunjukkan kesiapan yang sangat baik,” ujarnya.
Terakhir, Stella menekankan pentingnya dukungan terhadap tenaga pendidik, karena sekolah ini akan dilengkapi dengan rumah guru yang memadai. “Kami percaya, kualitas guru adalah kunci utama. Maka rumah tinggal guru dan fasilitas mereka menjadi perhatian khusus,” tegasnya.
Hadirnya Sekolah Garuda di Bumi Benuanta, pemerintah berharap akan tercipta akses pendidikan unggulan yang merata dan inklusif, sekaligus menjadi pusat pembinaan talenta nasional yang siap bersaing di tingkat global namun tetap berpijak pada nilai-nilai lokal dan kebangsaan. (dkisp)
Discussion about this post