NRT, Tarakan : Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Tarakan menggelar Aksi Sosial dalam rangka Gerakan Nasional Pemasyarakatan (GERNASPAS) Peduli 2025 dengan tema “Bersama Masyarakat, Menata Ulang Kepercayaan”. Acara yang berlangsung di Masjid Raya Baittul Izza Islamic Center Tarakan, Selasa (17/6/2025), dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Tarakan, Ibnu Saud Is, didampingi Kepala Bapas Tarakan, Rita Ribawati.
Kepala Bapas Tarakan, Rita Ribawati, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut arahan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) untuk menyambut implementasi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
“Bapas Tarakan akan berperan aktif dalam implementasi UU 1/2023. Kami telah menyiapkan pelatihan bagi klien agar memahami peran dan kewajiban mereka dalam sistem hukum yang baru,” ujar Rita.
Saat ini, Bapas Tarakan membina dan mengawasi 1.352 klien yang tersebar di empat kabupaten dan satu kota di Kalimantan Utara, dengan mayoritas kasus terkait tindak pidana narkotika. Untuk mendukung pengawasan dan pembimbingan, Bapas Tarakan mengandalkan 13 Pembimbing Kemasyarakatan (PK) yang secara aktif mendampingi para klien.
“Kami memastikan setiap klien mendapat pembinaan yang layak melalui PK dan personel lainnya,” tambah Rita.
Dukungan Penuh dari Pemkot Tarakan
Wakil Wali Kota Tarakan, Ibnu Saud Is, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Bapas Tarakan. Menurutnya, GERNASPAS Peduli 2025 menjadi wujud nyata komitmen untuk membangun kembali kepercayaan publik terhadap warga binaan sekaligus memperkuat kolaborasi dengan masyarakat.
“Kami dari Pemkot Tarakan mendukung penuh kegiatan ini. Integrasi sosial ini hanya akan sukses jika didukung semua stakeholder. Dengan kerja sosial, warga binaan bisa berbaur kembali dengan lingkungan mereka,” ungkap Ibnu.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Jika hanya mengandalkan Bapas atau Lapas, ini seperti Mission Impossible. Tapi dengan dukungan semua pihak, tidak ada yang sulit. Kami ingin warga binaan kembali menjadi bagian dari keluarga besar kita dan berkontribusi positif untuk pembangunan kota,” tambahnya.
Ibnu Saud juga menyoroti nilai sosial dari kegiatan ini.
“Gerakan ini memberi suri teladan bahwa kita mencintai lingkungan. Kita hidup bergantung pada alam di sekitar kita.
Karena itu, kegiatan seperti ini akan terus kami dukung, dan mari berkolaborasi bersama,” ajaknya, sembari menyebut kehadiran Kepala Dinas Lingkungan Hidup sebagai bentuk komitmen nyata.
Cerita Klien: Melawan Stigma, Raih Perubahan
Salah satu klien Bapas Tarakan turut berbagi pengalaman. Ia mengaku sering menghadapi stigma negatif dari masyarakat.
“Masyarakat sering memandang kami sebelah mata. Tapi, alhamdulillah, dengan pendampingan dari Bapas, banyak perubahan baik yang kami alami,” ujarnya penuh haru.
Aksi sosial GERNASPAS Peduli 2025 ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menata ulang kepercayaan masyarakat terhadap warga binaan, sekaligus memperkuat harmoni sosial menuju reintegrasi yang lebih baik di Kota Tarakan. (*)
Discussion about this post