NRT, Tarakan : Keterbatasan lahan menjadi kendala utama dalam upaya pengembangan SMP Negeri 6 Kota Tarakan di Kecamatan Tarakan Utara, Juata Laut.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Tarakan, Baharudin, saat melakukan kunjungan kerja ke SMP Negeri 6 bersama anggota Komisi 2 dan Dinas Pendidikan (Disdik), Jumat (20/9/25).
Politisi Golkar itu menegaskan pengadaan lahan adalah langkah krusial untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di wilayah utara Kota Tarakan.
Menurut Baharudin, pertumbuhan penduduk di Juata Laut meningkat secara eksponensial.
Saat ini, terdapat 8 Sekolah Dasar (SD), baik negeri maupun swasta di Kecamatan Tarakan Utara, yang setiap tahunnya akan menyumbang lulusan dalam jumlah besar.
“Satu sekolah itu minimal menyumbang satu kelas setiap tahunnya, jadi jumlah siswa akan terus bertambah,” ujar Baharudin.
Dengan pertumbuhan SD yang pesat, sebut Baharudin tentu dibutuhkan penambahan ruang kelas, dan itu memerlukan lahan yang memadai.
Saat ini, kondisi lahan dan ruang kelas yang ada di SMPN 6 Tarakan sangat terbatas.
Baharudin khawatir, dalam dua hingga tiga tahun ke depan, sekolah ini tidak akan mampu lagi menampung jumlah siswa yang terus bertambah.
“Pengembangan lahan dan ruang kelas harus segera dipikirkan. Namun, ada satu tantangan lagi, yaitu akses jalan,” tambahnya.
Baharudin juga menyoroti kondisi akses jalan menuju sekolah yang masih sempit. Jalan yang ada saat ini menyulitkan mobil-mobil proyek untuk masuk, sehingga menghambat proses pembangunan dan perluasan.
“Jalan yang ada sekarang ini masih kecil, sehingga mobil-mobil proyek agak susah masuk. Itu dulu yang kita pikirkan, kalau itu bisa dapat (diatasi), artinya pengembangan ke depan itu lebih mudah,” jelasnya.
Sebagai bagian dari DPRD, Baharudin menyatakan dukungannya penuh terhadap rencana pengembangan SMPN 6 Tarakan.
Ia menekankan alokasi anggaran untuk pendidikan mencapai 20% dari APBD, sehingga pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin.
“Kami selaku DPRD sangat mendukung sekali, karena anggaran untuk pendidikan itu kan cukup tinggi, 20%. Kita upayakan semaksimal mungkin untuk membangun SMP 6 ini,” tegas Baharudin.
Ia juga menambahkan sekolah ini adalah SMP pertama di Juata Laut. Oleh karena itu, sudah seharusnya ada pemerataan pembangunan agar kualitasnya tidak kalah dengan SD-SD yang ada di kota.
“Bangunannya itu lebih bagus SD yang di kota dibandingkan dengan SMP yang di sini. Jadi, harusnya ada pemerataan,” pungkasnya.(*)
Discussion about this post