NRT, Tarakan : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tarakan menanggapi serius persoalan Dugaan kerusakan pada landasan pacu Bandara Internasional Juwata Tarakan. Kejadian ini seharusnya ditangani cepat karena merupakan objek Vital.
Ketua Komisi III DPRD Tarakan, Randy Ramadhana Erdian, menyoroti pentingnya percepatan perbaikan fasilitas vital tersebut demi menjaga keselamatan dan kelancaran pelayanan publik.
“Kita mendengar dan juga melihat bahwa ada berita mengenai kerusakan di landasan pacu Bandara kita. Secara spesifik kita belum mengetahui titik permasalahannya, apakah itu retakan pada aspal atau lubang,” kata Randy, Selasa (3/6).
Ia menambahkan bahwa kondisi ini sangat mengganggu karena bandara merupakan infrastruktur penting bagi mobilitas masyarakat, khususnya di wilayah Kalimantan Utara.
“Kita sangat bergantung pada transportasi udara di kota Tarakan. Ketika terjadi kendala, dampaknya langsung dirasakan masyarakat. Kami berharap pihak bandara segera mengatasi masalah ini,” ujarnya.
Randy juga menekankan pentingnya pemeliharaan rutin dan deteksi dini terhadap potensi kerusakan untuk mencegah insiden serupa terulang. Meski pihak DPRD belum menjalin koordinasi langsung dengan otoritas bandara, Randy menyatakan pihaknya akan melakukan kunjungan dalam waktu dekat.
“Kami berharap pihak bandara bisa lebih memperhatikan maintenance-nya, sehingga sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bisa diinventarisasi dengan baik. Kami ingin silaturahmi sekaligus mendapat penjelasan langsung, apalagi informasinya ada pergantian kepala bandara baru,” katanya.
Sementara itu, Plt Airport Manager Lion Group Station Tarakan, Faikar Musanti mengatakan, keputusan menunda keberangkatan diambil karena adanya indikasi kerusakan pada landasan pacu.
“Jika kami memaksakan take off saat itu, risikonya terlalu besar. Keselamatan penumpang adalah prioritas utama kami,” tegas Faikar.
Ia menyebut keputusan tersebut didasarkan pada pertimbangan teknis dan keselamatan penerbangan. Sebagai bentuk tanggung jawab, maskapai juga telah memberikan kompensasi kepada penumpang,”Kami sudah berikan snack sebagai kompensasi, sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” jelasnya.
Penerbangan IU 693 akhirnya berhasil lepas landas dan mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan, pada pukul 21.35 WITA. Faikar menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen menjaga standar keselamatan dan pelayanan.
“Kami tidak akan kompromi terhadap aspek keselamatan. Itu adalah langkah yang tidak bisa ditawar,” pungkasnya.(*)
Discussion about this post