NRT, Jakarta : Voting secara live selama debat kedua Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Kalimantan Utara (Kaltara) yang digelar di studio Metro TV, Senin malam (21/10/2024) menjadi milik pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3, Dr. Yansen TP, M.Si, – Mayjen TNI Purn. Suratno, S.I.P, M.I.Pol, (YESS). Ini membuktikan semua program, baik dana RT Rp 100 juta per tahun maupun visi misi Kaltara Rumah Kita sebagai semangat pembangunan yang digelorakan keduanya diterima dengan baik masyarakat Kaltara.
Kaltara Rumah Kita adalah semangat menjaga kebersamaan dan keharmonisan bagi seluruh masyarakat Kaltara.
‘Kaltara Rumah Kita’ menjadi trending, membuat 51 persen voters yang juga penonton Metro TV menjatuhkan pilihannya kepada pasangan Yansen-Suratno.
Berawal dari pertanyaan tentang toleransi, Yansen TP menguraikan garis besar Kaltara Rumah Kita yang memang sudah melekat dalam gagasannya. Bupati Malinau 2011-2021 ini juga menunjukkan sebuah kalung yang dikenakan dalam berbagai kesempatan.
Kalung dari kerajinan yang memadukan banyak warna itu, adalah simbol keberagaman dan kebhinekaan. “Ini bukan hiasan. Tetapi saya ingin memperlihatkan bahwa, inilah simbol keberagaman kita,” ujar Yansen TP.
Dalam visi misinya, Yansen-Suratno menjlentrehkan Kaltara Rumah Kita dengan cukup rinci. Kaltara Rumah Kita adalah memadukan semua potensi dan keberagaman yang dimiliki Kaltara.
“Prinsip dasar pembangunan yang benar, adalah setiap orang berada dalam satu gerakan yang sama, dan setiap orang harus merasa memiliki dan setiap orang merasa aman dan nyaman hidup dalam suasana kebersamaan,” demikian tulis Yansen dalam visi misinya.
Kaltara tidak hanya menjadi tempat tinggal dan tanah kelahiran. Lebih dari itu, Kaltara menjadi ruang hidup bagi seluruh rakyat dengan segala keberagamannya.
“Kaltara Rumah Kita menampung segala keberagaman suku, etnis, agama, ras, budaya dan segenap latar belakang yang ada. Segala gerak kehidupan, personal dan komunitas, terlebih pada aspek pembangunan yang dilaksanakan harus benar-benar akomodatif dan mampu mengintegrasikan seluruh kepentingan dengan meningkatkan partisipasi seluruh elemen masyarakat, sehingga tercipta kehidupan yang penuh dengan toleransi dalam kesetaraan mewujudkan harmonisasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ulasnya.
Yansen menilai setiap keberagaam yang ada di Kaltara adalah kearifan dan potensi yang harus dikembangkan untuk merawat dan menjaga kebinekaan. Kaltara Rumah Kita, rakyat yang hidup dalam satu irama dan ritme kepribadian kebangsaan yang kokoh, kekal abadi yang kita dambakan hidup sepanjang masa. “Tidak ada kelompok atau golongan tertentu yang boleh merasa lebih dari yang lain,” tegas Yansen. (*)
Discussion about this post